Selasa, 21 Juli 2015

[009] At Taubah Ayat 040

««•»»
Surah At Taubah 40

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
««•»»
illaa tanshuruuhu faqad nasharahu allaahu idz akhrajahu alladziina kafaruu tsaaniya itsnayni idz humaa fii alghaari idz yaquulu lishaahibihi laa tahzan inna allaaha ma'anaa fa-anzala allaahu sakiinatahu 'alayhi wa-ayyadahu bijunuudin lam tarawhaa waja'ala kalimata alladziina kafaruu alssuflaa wakalimatu allaahi hiya al'ulyaa waallaahu 'aziizun hakiimun
««•»»
Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quraan menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. {643}.
{643} Maksudnya: orang-orang kafir telah sepakat hendak membunuh Nabi SAW, Maka Allah s.w.t. memberitahukan maksud jahat orang-orang kafir itu kepada Nabi SAW. karena itu Maka beliau keluar dengan ditemani oleh Abu Bakar dari Mekah dalam perjalanannya ke Madinah beliau bersembunyi di suatu gua di bukit Tsur.
««•»»
If you do not help him,[1] then Allah has already helped him when the faithless expelled him, as one of two [refugees], when the two of them were in the cave, he said to his companion, ‘Do not grieve; Allah is indeed with us.’ Then Allah sent down His composure upon him, and strengthened him with hosts you did not see, and He made the word of the faithless the lowest; and the word of Allah is the highest; and Allah is all-mighty, all-wise.
[1] That is, the Prophet (ṣ).
««•»»

Pada ayat ini Allah swt. tidak membenarkan sangkaan orang-orang musyrik, bahwa perjuangan Nabi Muhammad saw. tidak akan berhasil apabila mereka tidak ikut membantunya. Sekali pun mereka tidak ikut membantunya, maka sudah tentu Allah akan membantunya. Hal ini telah dibuktikan oleh Allah swt., yaitu ketika rumah Nabi Muhammad saw. dikepung rapat-rapat oleh orang-orang Quraisy yang akan membunuhnya. Pembunuhan itu dimaksudkan untuk membendung dan menghentikan dakwah Islamiah yang mereka khawatirkan, makin hari makin meluas pengaruhnya. Atas pertolongan dan bantuan Allah swt. Nabi Muhammad saw. dapat lolos dari kepungan mereka yang ketat sehingga dengan perasaan aman beliau keluar dari rumahnya menuju suatu gua di gunung Sur tempat persembunyiannya untuk sementara ditemani oleh sahabat setianya Abu Bakar. Sedang di waktu Nabi keluar dari rumahnya itu orang yang mengepung itu pun berada dalam keadaan tidur nyenyak sampai pagi.

Demikianlah Allah swt. menggagalkan niat jahat mereka. Setelah mereka bangun dari tidurnya dan melihat Nabi Muhammad saw. sudah tidak ada lagi di tempat tidurnya, tetapi yang ada ialah Ali bin Abu Talib, mereka merasa kecewa dan marahnya pun bertambah terutama ketika mereka yakin bahwa yang menaburkan pasir ke telinga mereka ialah Nabi Muhammad saw. sendiri. Segeralah mereka mengikuti jejak Nabi saw. dengan penuh amarah sehingga sampai di gua Sur. Melihat situasi gawat itu Abu Bakar merasa cemas dan berkata: "Wahai Rasulullah, demi Allah andaikata ada salah seorang di antara mereka mengangkat kakinya pasti dia dapat melihat kita berada di bawah kakinya." Nabi Muhammad saw. menjawab: "Wahai Abu Bakar, janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita."

Nabi Muhammad saw. bersama Abu Bakar di dalam gua Sur, senantiasa berada di bawah pertolongan, bantuan, kekuasaan dan lindungan Allah. Allah menetapkan ketenangan hati Nabi saw. dan Abu Bakar serta memberikan bantuan tentara yang tidak dilihatnya sehingga selamatlah keduanya di dalam gua Sur, dan gagallah niat jahat mereka itu.

Firman Allah swt.:
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Dan (ingatlah) ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuh atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
(QS. Al Anfaal [8]:30)

Dan firman-Nya:
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia.
(QS. Mu'min [40]:51)

Allah swt. selalu menempatkan orang-orang kafir itu di tingkat yang rendah, selalu kalah. Dan kalimat Allah yaitu agama yang didasarkan atas tauhid, jauh dari syirik, selalu ditempatkan di tempat yang tinggi mengatasi yang lain. Allah swt. Maha Kuasa dan Maha Perkasa, selalu menang tidak ada yang dapat mengalahkannya, Maha Bijaksana, menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dialah yang selalu menolong memenangkan Rasulullah saw. dengan kekuasaan-Nya, memenangkan agama-Nya dan agama-agama yang lain dengan kebijaksanaan-Nya,

sebagaimana firman Allah swt.:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Alquran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.
(QS. At Taubah [9]:33)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Jika kalian tidak menolongnya) yakni Nabi Muhammad saw. (maka sesungguhnya Allah telah menolongnya, yaitu ketika) sewaktu (orang-orang kafir mengeluarkannya) dari Mekah, artinya mereka memaksanya supaya keluar dari Mekah sebagai tindak lanjut dari rencana yang telah mereka musyawarahkan di Darun Nadwah, yaitu membunuh, menahan atau mengusirnya (sedangkan dia salah seorang dari dua orang) lafal ayat ini menjadi hal/keterangan keadaan; maksudnya sewaktu dia menjadi salah seorang dari dua orang sedangkan yang lainnya ialah Abu Bakar. Pengertian yang tersirat dari ayat ini ialah semoga Allah menolongnya dalam keadaan seperti itu, maka semoga pula Dia tidak membiarkannya dalam keadaan yang lainnya. (Ketika) menjadi badal/kata ganti daripada lafal idz yang sebelumnya (keduanya berada dalam gua) di bukit Tsur (di waktu) menjadi badal daripada idz yang kedua (dia berkata kepada temannya,) kepada Abu Bakar yang pada saat melihat kaki kaum musyrikin ia berkata kepada Nabi saw., "Seandainya salah seorang daripada mereka melihat ke arah bawah telapak kakinya niscaya dia akan dapat melihat kita berdua." ("Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.") melalui pertolongan-Nya. (Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya) rasa aman (kepadanya) menurut suatu pendapat dikatakan bahwa dhamir di sini kembali kepada Nabi Muhammad saw. sedangkan menurut pendapat yang lain kembali kepada Abu Bakar (dan membantunya) yakni Nabi Muhammad saw. (dengan tentara yang kalian tidak melihatnya) yaitu para malaikat, di dalam gua tersebut dan di medan-medan pertempuran yang dialaminya (dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir) yaitu seruan kemusyrikan (itulah yang rendah) yakni kalah. (Dan kalimat Allah) kalimat syahadat (itulah yang tinggi) yang tampak dan menang. (Allah Maha Perkasa) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam penciptaan-Nya.
««•»»
If you do not help him, that is, the Prophet (s), [know that] God has already helped him, when the disbelievers drove him forth, from Mecca, that is, they made him resort to leaving, when they desired to kill him or imprison him or banish him at the council assembly — the second of two (thāniya ithnayn: this is a circumstantial qualifier), that is, one of two, the other being Abū Bakr: in other words, just as God helped him in such a situation, He will not forsake him in another; when (idh substitutes for the previous idh) the two were in the cave — a breach in the mountain called Thawr — when (idh substituting again), he said to his companion, Abū Bakr — who, upon perceiving the [sound of the] feet of the idolaters [nearby], had said to him, ‘If one of them should merely look below his feet, he will definitely see us!’ — ‘Do not despair; verily God is with us’, assisting [us]. Then God sent down His Spirit of Peace upon him, His reassurance — some say this means upon the Prophet, others, that it means upon Abū Bakr — and supported him, that is, the Prophet (s), with legions, of angels, you did not see, [both] in the cave and in the locations in which he fought battles; and He made the word of those who disbelieved, that is, the call to idolatry, the nethermost, the one vanquished, and the Word of God, that is, the profession of His Oneness (shahāda), was the uppermost, the one prevailing and triumphant. And God is Mighty, in His Kingdom, Wise, in His actions.
««•»»
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 39]•[AYAT 41]•
•[
KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
40of129
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=9&tAyahNo=40&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#9:40

Tidak ada komentar:

Posting Komentar